"Assalamu'alaikum. Kita lanjutkan dulu tentang H1N1 yang menggemaskan (gemas?), sebelum melancong."
Dalam mendiagnosa penyakit ini tidak hanya perlu melihat pada tanda atau gejala khusus, tetapi juga catatan terbaru mengenai pasien. Sebagai contoh, selama wabah flu babi 2009 di AS, CDC menganjurkan para dokter untuk melihat "apakah jangkitan flu babi pada pasien yang di diagnosa memiliki penyakit pernapasan akut memiliki hubungan dengan orang yang di tetapkan menderita flu babi, atau berada di lima negara bagian AS yang melaporkan kasus flu babi atau berada di Meksiko dalam jangka waktu tujuh hari sebelum bermulanya penyakit mereka." [10] Diagnosa bagi penetapan virus ini memerlukan adanya uji makmal bagi contoh pernapasan.[10]
Pergantian nama
Penamaan jenis penyakit ini dianggap salah oleh berbagai kalangan, karena telah membuat salah tafsir masyarakat - bahwa babi dapat menularkan penyakit ini kepada manusia. Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganti nama penyakit ini dengan Influensa A (H1N1) mulai 30 April 2009 lalu.
Kita sebagai manusia, hanya bisa berusaha lalu berikhtiar. Tahukah kau, apakah flu babi sudah merangkul warga Indonesia? Fhom yakin yang sobat mau adalah Indonesia bukan negara H1N1, bukan? Ya, kita musti berusaha sebelum terdekap (terjangkit).
Search, read, and know
Sumber: Wikipedia, Ensiklopedia Bebas