"Assalamu'alaikum. Lama tak muncul dengan kata-kata. Sebelumnya, kuceritakan saja mengapa aku ini jarang word to word sampai sampai, blogku saja sekarang jarang ku pandang. Dunia kadang memaksaku untuk memilih, mana yang lebih penting: ujian atau word to word. Ah, bagiku jelas ujian lebih menentukan ujung-ujung hidupku."
"Jariku kaku, jika dipandang: makin lama makin tak berbentuk. Jelas. Ini jelas akibat sabun. Aku terpaut kisah dengan gelembung-gelembungnya. Ingin bukan main, aku ingin memusnahkannya. Tapi apalah kata seorang pencuci. Bayangkan saja, mereka rela melepaskan energi, di setiap pagi, pukul... ah pukul saja aku yang terlalu banyak memprotes dunia cuci-mencuci.
"Kupersembahkan secarik puisi, ini bukan tentang ujian, ujianku berkahir, insyaallah, tanggal 19 Juni...."
Itulah air yang tercerai
Laksana kau membiru
Celaka!
Itu luka dan itupun tersayat
Lalu limbung, lalu terjun, lalu hancur
Kenapa tidak hancur saja?
Kaupun teriak
Bak terjun dari mimpi indahmu
Walau hanya segelas air yang jatuh
Serach, read, and know