Chatting


ShoutMix chat widget

Langganan Artikel

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

http://www.fhom.blogspot.com Tahukah, kawan? »»

29 November 2009

Tolika, Cita-cita Kita? (3)

. 29 November 2009

Aku langsung menjerumuskan diri ke dalam kelas. Begitu pula si kutu buku, namun ia berada di kelas samping. Ia tak sekelas denganku. Tapi ia begitu akrab denganku. Kami segera duduk dengan perasaan berbeda; aku: bingung tapi sangat membingungkan; kutu buku: suka cita, sebab berbagai buku baru telah berada di genggamannya. Ia membelinya dari tetangga sebelah. Kami khidmat mengikuti pelajaran.

“Istirahat dimulai 5 menit lagi”, begitulah kata mbak-mbak yang ada dalam sound. Di masing-masing kelas terdengar suara gemuruh murid-murid yang tak sabar menikmati istirahat. Namun, aku benar-benar tak sabar menikmati bekalku.

Pelajaran kali ini sungguh menyibukkan akal. Akal akil balig sungguh membingungkan: pelajaran tak masuk, otak kesana kemari.
Detak detik perut keronconganku begitu memekakan telinga, sampai-sampai teman sebangkuku bertanya: zan, kamu seperti manusia yang belum pernah makan! Aih, pelajaran ini tinggal 5 menit tapi rasanya seperti 5 dekade.

Ujung punya ujung, perutkupun punya hak. Setelah bel bergema dan tanpa basa basi ku sambar nasi kuning dan sambal tempe, sambal korek, sambal kacang, sambal goreng. Menuku sambal!

Namun, sebuah ancaman datang. Datang dan semakin mendekat. Tak pernah sebelumnya aku mengalami hal-hal seperti ini.

Aku sungguh-sungguh tak sanggup percaya. 6 orang bodyguard tegap kekar berdiri tepat sekali di sekelilingku. Tapi, satu yang tak kusangka. Seorang yang penting bagiku, seorang kawan dekatku yang sudah lama bersama dan mengenalku, ada diantara 6 bodyguard. Ia tidak babak belur, malah ternyata ia yang menyuruh 6 bodyguard itu untuk menangkapku! Sangat tidak jelas. Lalu ada apa ini? Apa salahku? Akan dibagaimanakan diriku?